Isi ulang oksigen di daerah kenapa susah? Bagi anda yang tinggal di Jakarta dan daerah penyangga ibukota serta kota kota besar lainnya di Indonesia, bersyukurlah, karena ketika anda sedang dalam keadaan darurat dan membutuhkan ketersediaan oksigen, anda akan relatif lebih mudah mendapatkannya dengan harga yang relatif lebih murah. Karena layanan isi oksigen banyak bertebaran dan mencarinya pun tidak terlalu sulit. Anda tinggal buka ponsel dan mencari lewat google.
Lain halnya ketika anda sedang berada di daerah atau kota kota kecil. Anda akan sangat sulit untuk menemukan layanan isi ulang oksigen di daerah.
Ada seorang kawan di sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang mengeluh, ketika sedang membutuhkan oksigen, dihadapkan pada harga yang menurut kami fantastis dan super mahal. Isi oksigen dengan ukuran tabung 1m3 dihargai Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) per tabung. Seperti kita tahu, jika digunakan terus menerus tabung 1m3 hanya akan bertahan 2-4 jam, tergantung berapa Lpm yang digunakan oleh pasien. Sistem yang diterapkan penjual adalah dengan tukar tabung, bukan diisi melalui panel transfilling.
Jika si pasien baru saja membeli tabung oksigen baru kemudian ditukar dan mendapatkan tabung yang sudah berumur dan bahkan mungkin sudah berkarat, ya sudah terima nasib saja. Karena jika tabung oksigen ditukar, untuk mencari kembali tabung tersebut sangat susah dan makan waktu lama. Dan tentunya sekalipun ketemu, sudah bekas dipakai orang lain. Lain halnya jika tabung si pasien diisi ulang melalui panel transfilling tentunya tabung tidak akan tertukar.
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa para pemain isi ulang oksigen belum tertarik untuk membuka layanan pengisian oksigen di daerah.
- Yang utama, akses untuk mendapatkan oksigen ke pabrikan oksigen besar seperti samator, air liquid atau perusahaan penyedia oksigen lainnya masih susah. Tidak di setiap kota atau kabupaten perusahaan pabrikan oksigen tersebut memiliki cabang. Sehingga jarak tempuh juga akan berpengaruh terhadap harga yang akan diberikan ke konsumen atau end user.
- Kedua, karena dari sisi konsumennya sendiri tidak sebanyak dibandingkan di wilayah Jabodetabek. Konsumen di daerah belum mengenal dan belum diedukasi, sehingga cenderung lebih memilih pergi berobat ke rumah sakit.
Apa yang kami sampaikan di atas merupakan pendapat pribadi. Jika terdapat kesalahan akan kami koreksi. Kita semua tentu berharap masyarakat di daerah, mendapatkan akses untuk pembelian oksigen sama mudahnya dan sama murahnya dengan masyarakat yang tinggal di Jabodetabek.
Baca juga: Cara mengecek isi tabung oksigen