Asal Muasal Buah Matoa di Indonesia
Matoa, buah dengan cita rasa yang manis ini merupakan buah asli dari tanah Papua. Buah matoa ini juga dikenal sebagai lengkeng Papua karena memiliki bentuk mirip lengkeng.
Di Papua, pohon buah matoa ini menyebar hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 meter di atas permukaan laut. Pohon Matoa dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang kondisi tanah yang kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.
Selain di Papua, Matoa juga dapat ditemukan di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea.
Jenis Buah Matoa di Indonesia
Ada dua jenis buah Matoa di Papua yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Kedua jenis matoa ini memiliki tekstur buah yang berbeda. Matoa Kelapa memiliki daging buah yang kenyal, mudah mengelupas seperti rambutan aceh, dengan ukuran diameter buah sepanjang 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm.
Matoa papeda memiliki ciri-ciri berupa daging buah yang agak lembek dan lengket dan memiliki diamater 1,4-2,0 cm.
Dilihat dari jenis warna buahnya, Matoa Kelapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Matoa merah, kuning, dan hijau.
Manfaat Kesehatan Buah Matoa
Di balik rasanya yang manis, Ada beberapa manfaat terutama untuk kesehatan dan kecantikan yang bisa diperoleh dari buah Matoa. Manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi buah matoa antara lain untuk:
Menurunkan tekanan darah tinggi.
Adanya kandungan zat yang bersifat diuresis pada buah Matoa diklaim dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Kandungan zat diuresis ini dapat meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Seperti kita ketahui, tingginya kadar cairan di dalam tubuh merupakan salah satu penyebab tekanan darah meningkat.
Dapat menangkal penyakit kronis.
Pada buah matoa terdapat kandungan zat tanin yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan sendiri adalah penangkal utama radikal bebas yang menyerang tubuh. Radikal bebas yang masuk dalam tubuh merupakan penyebab sel-sel dalam tubuh menjadi rusak sehingga menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit, stroke dan diabetes.
Meningkatkan kesuburan wanita.
Adanya kandungan vitamin E dan antioksidan pada buah Matoa dapat meningkatkan kesuburan wanita. Vitamin E yang terdapat pada buah matoa mengandung antibodi yang mampu melindungi sel telur dan meningkatkan kesuburan sebesar 20-30%.
Selain itu, vitamin E juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit. Atau dapat pula dikatakan bahwa kandungan vitamin E dalam buah Matoa memiliki peranan dalam regenerasi sel kulit,sehingga mengurangi terjadinya penuaan dini.
Manfaat lain yang diperoleh dari vitamin E yaitu dapat melindungi kulit dari paparan radikal bebas dan sinar UV.
Kaya vitamin C
Vitamin C pada buah Matoa berfungsi menangkal radikal bebas, serta mengandung kalsium dan kalium.
Dapat menghilangkan stress
Buah Matoa mengandung beberapa senyawa yang bisa digunakan sebagai obat penenang alami.
Dapat mencegah jerawat.
Buah Matoa mengandung beberapa senyawa yang bersifat antimikroba sehingga bisa memerangi bakteri di kulit wajah penyebab jerawat
Efek Samping Buah Matoa
Di balik aneka manfaat yang diperoleh dari buah Matoa, buah ini ternyata memiliki efek samping, tentunya bila dikonsumsi secara berlebihan.
Seperti dilansir dari blogs.itb.ac.id , berikut ini merupakan efek samping mengonsumsi buah Matoa secara berlebihan:
Mual dan pusing
Matoa memiliki cita rasa legit dan manis yang menyegarkan khususnya jika dimakan di siang hari yang panas dan terik.
Rasa manis ini salah satunya muncul, karena Matoa mengandung glukosa yang cukup tinggi dalam setiap gram matoa. Kadar gula dalam darah akan meningkat jika kita mengonsumsi buah Matoa terlalu banyak
Secara singkat, konsumsi buah matoa yang terlalu banyak akan menyebabkan rasa mual dan pusing seketika. Beberapa menyebutkan jika matoa memberikan rasa teler, tidak sadar hal ini disebabkan karena meningkatnya kadar gula.
Diabetes
Tingginya kandungan glukosa pada buah Matoa akan memicu peningkatan kadar gula dalam darah, sehingga bila kita mengonsumsi buah matoa secara berlebihan dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan diabetes.
Kadar glukosa jenuh pada matoa sama tingginya dengan beberapa buah rawan penyakit diabetes lainnya seperti mangga dan nanas.
Secara ideal, batas konsumsi gula pada manusia dewasa ialah berkisar 100 kalori per hari bagi perempuan, atau 150 kalori bagi laki-laki. Jumlah ini sama dengan 9 sendok teh gula dan 6 sendok teh gula. Matoa dengan rasa manisnya tentu menjadi salah satu buah yang harus dikonsumsi dengan terkontrol.
Budidaya Buah Matoa
Ada dua macam cara membudidayakan pohon matoa yakni:
- generatif (menanam biji)
- vegetatif (pencangkokan).
Anda disarankan untuk memilih pohon induk yang sudah menghasilkan buah dengan kualitas super, baik rasa maupun ketahanan pohon terhadap penyakit atau hama.
Credit image: istock