Asal muasal praktek sunat
Praktik Sunat sudah ada sejak zaman prasejarah, bisa dilihat dari gambar-gambar di gua yang berasal dari Zaman Batu dan makam Mesir purba. Mengenai alasan tindakan ini masih belum diketahui pada masa itu tetapi teori-teori memperkirakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari ritual pengorbanan atau persembahan, tanda penyerahan pada Yang Maha Kuasa, langkah menuju kedewasaan, tanda kekalahan atau perbudakan, atau upaya untuk mengubah estetika. Sunat pada laki-laki diwajibkan pada agama Islam dan Yahudi. Praktik ini juga terdapat di kalangan mayoritas penduduk Korea Selatan, Amerika, dan Filipina (Wikipedia)
Manfaat sunat untuk kesehatan
Sunat atau yang dikenal di dunia medis dengan sebutan sirkumsisi, selain menjalankan kewajiban perintah agama, ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Berikut ini manfaat sunat untuk kesehatan, khususnya untuk pria:
- Sunat tidak berpengaruh terhadap fungsi dan gairah pria.
- Sunat tidak berpengaruh terhadap kesuburan pria.
- Alat vital yang disunat lebih mudah dicuci dan dibersihkan sehingga terjaga kebersihannya. Sedangkan pria yang tidak disunat, karena adanya kulup yang menutupi maka sulit untuk menjaga kebersihan area genitalnya
- Berkurangnya risiko infeksi saluran kemih karena kulup dihilangkan, yang biasanya menjadi tempat berkembangnya kuman. Selain itu, pria yang disunat juga akan mengurangi risiko infeksi tersebut pada pasangannya.
- Berkurangnya risiko infeksi penyakit menular seksual (IMS), termasuk HIV pada pria yang disunat. Namun melakukan seks yang aman tetap menjadi hal yang penting.
- Masalah pada alat vital dapat dicegah dengan sunat. Salah satunya, kulup pada alat vital yang tidak disunat terkadang sulit ditarik ke atas (fimosis). Hal ini dapat menyebabkan peradangan di kulup atau kepala alat vital.
- Berkurangnya risiko kanker pada alat vital pria yang disunat . Walaupun jenis kanker ini sangat jarang, namun umumnya pria yang disunat memiliki risiko lebih kecil. Selain itu, wanita yang memiliki pasangan pria yang sudah disunat pun kecil kemungkinannya terkena kanker serviks.
Metode sunat di Indonesia
Untuk metode sunat yang digunakan pun ada berbagai macam diantaranya:
Sunat Tradisional
Sunat dengan metode tradisional ini sudah sudah sangat jarang ditemui di daerah perkotaan. Teknik sunat dengan metode tradisional biasanya dilakukan oleh bong supit (juru khitan), bengkong (dukun sunat dalam masyarakat Betawi), menggunakan pisau, silet, atau pun bambu yang telah ditajamkan. Tanpa pembiusan, kulit alat vital yang akan dipotong diregangkan dengan semacam alat penjepit, baru kemudian dipotong dengan sekali iris. Setelah itu, bekas luka ditaburi semacam obat antiinfeksi dan dibalut tanpa melalui proses dijahit.
Kelebihan sunat tradisionall
- Prosesnya sunat berlangsung cepat.
Kekurangan sunat tradisional:
- Memiliki resiko terjadinya perdarahan dan infeksi, jika dilakukan dengan tidak benar dan tidak steril.
- Memiliki resiko terpotongnya saraf di sekitar alat vital yang bisa memengaruhi hubungan s*ksual kelak.
Sunat Metode Konvensional
Pada metode sunat konvensional ini sebelum kulit alat vital dipotong, akan dilakukan pembiusan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kulit alat vital diiris melingkar menggunakan gunting atau pisau khusus bedah. Setelah dipotong, kulit alat vital kemudian dijahit sehingga hasilnya relatif lebih baik.
Kelebihan sunat metode konvensional:
- Karena menggunakan bius lokal, rasa sakit dapat diminimalkan.
- Memiliki resiko infeksi yang kecil karena menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar medis.
- Biaya yang dikeluarkan relatif terjangkau.
- Metode sunat konvensional ini dapat diterapkan pada pasien hiperaktif, autisme, dan anak yang memiliki alat vital kecil.
Kekurangan sunat metode konvensional:
- Proses pengerjaan cukup lama, sekitar 30 – 50 menit.
- Proses penyembuhan relatif lama.
- Luka tidak boleh terkena air selama beberapa hari agar proses penyembuhan lebih cepat.
Metode Sunat Menggunakan Electric cauter
Metode ini seringkali disebut sebagai metode sunat laser. Sebenarnya hal ini kurang tepat karena sama sekali tidak menggunakan laser . Pada praktiknya, sunat laser ini memakai alat elektro cauter untuk memotong kulit alat vital. Alat Elektro cauter ini berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat pemanas di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Elemen yang memerah itulah yang digunakan untuk memotong kulit alat vital. Alat elektro cauter ini akan memotong kulit tanpa berdarah, karena bersifat panas dan langsung membekukan darah di kulit tersebut.
Kelebihan sunat electro cauter:
- Perdarahan diminimalkan karena menggunakan elemen yang dipanaskan.
- Cocok untuk anak di bawah usia 3 tahun yang pembuluh darahnya sangat kecil.
- Waktu penyembuhan relatif lebih cepat dibandingkan metode konvensional.
- Waktu pengerjaan lebih cepat dibandingkan metode konvensional.
Kekurangan sunat electro couter:
- Menimbulkan bau daging terbakar yang menyengat, serta dapat menyebabkan luka bakar.
- Prosedur harus dilakukan oleh dokter ahli karena jika tidak dilakukan dengan benar, kulit alat vital dikhawatirkan dapat menutup kembali.
- Pada anak yang sudah lebih besar, dokter biasanya menyarankan bius total
Metode Sunat Klem
Pada sunat metode klem ini kulit alat vital (kulup) dijepit dengan suatu alat sekali pakai, kemudian dipotong dengan pisau bedah, tanpa harus dilakukan penjahitan. Setelah itu, klem akan dipasang pada alat vital hingga luka mengering sekitar 3-6 hari.
Terdapat berbagai nama klem, di antaranya Ismail Clamp, Q-Tan, Ali’s Clamp, Tara Clamp, dan Smart Clamp. Inilah metode sunat yang sedang jadi favorit saat ini, karena tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali dan bisa langsung memakai celana dan beraktivitas seperti biasa usai sunat.
Kelebihan sunat klem:
- Perdarahan minimal, tanpa jahitan maupun perban.
- Luka khitan boleh kena air.
- Proses cepat, hanya sekitar 7 – 10 menit.
- Rasa sakit minimal, si kecil bisa langsung beraktivitas seperti biasa pasca khitan.
Kekurangan sunat klem:
- Biaya lebih mahal dibandingkan metode konvensional.
- Klem yang menempel pada alat vital dapat membuat si kecil merasa tak nyaman.
Metode Sunat Laser CO2
Sunat metode laser CO2 ini sudah tersedia di Indonesia meskipun masih sangat jarang dilakukan. Pada metode ini laser yang digunakan adalah laser CO2. Setelah dibius lokal, kulit alat vital yang hendak dipotong ditarik dan dijepit dengan klem. Laser CO2 kemudian memotong kulit alat vital tanpa mengeluarkan setetes darah pun. Meski begitu, kulit tetap harus dijahit agar proses penyembuhan sempurna.
Kelebihan sunat laser CO2:
- Waktu relatif cepat, dalam waktu 10 – 15 menit sudah selesai.
- Tidak menimbulkan perdarahan, kalaupun ada, sangat sedikit.
- Proses penyembuhan yang lebih cepat.
- Meminimalkan rasa sakit minimal.
- Secara estetika hasilnya lebih baik.
Kekurangan sunat laser CO2:
- Harga relatif mahal dan hanya tersedia di rumah sakit besar di kota kota besar di Indonesia
Baca juga:
Cara mengecek tabung oksigen yang bocor
Berapa lama masa kadaluarsa oksigen medis dalam tabung anda
Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung
Klinik Sunat di Kota Tangerang dan Sekitarnya